Mindfulness adalah istilah kata yang akhir-akhir ini sering
dibicarakan. Kata yang awalnya muncul pada abad ke-16 kembali populer pada
tahun 2019.
Saat ini kita hidup di dunia penuh distraksi/ kekacauan.
Distraksi tersebut menguasai perhatian kita hingga akhirnya kita merasa penuh
ketakutan dan kekhawatiran.
Menurut para ahli mindfulness ini merupakan suatu terapi
kesadaran diri yang sejatinya dalam islam sudah jauh lebih dahulu
menerapkannya. Dimana dalam hidup kita perlu sadar penuh untuk apa kita
diciptakan dan apa tujuan hidup kita. Perhatian penuh kita semata-mata
hanya ditujukan kepada Allah sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan
mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan
ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan
baginya. Dan barangsiapa yang tujuan hidupnya adalah negeri akhirat Allah akan
mengumulkan urusannya, menjadikan kekayaan dihatinya/merasa cukup, dan dunia
akan mendatanginya”
Distraksi ini mengubah perspekif manusia tentang kematian.
Saat ini orang-orang jarang sekali mengingat kematian. Padahal jika melihat
hikmah nya, mengingat kematian merupakan cara yang baik untuk menjadi sadar
penuh tentang kefanaan dunia.
Rasulullah bersabda “ Perbanyaklah mengingat pemutus
kelezatan yaitu kematian”
Kematian disini bukanlah untuk menakut-nakuti dan pesimistis, melainkkan menjadi pengingat bahwa tujuan kita di dunia adalah untuk taat kepada Allah dengan kesadaran dan perhatian penuh, bukan justru terhalang oleh distraksi pernak-pernik dunia.
Jadi daripada khawatir memikirkan sesuatu yang tak pasti,
cobalah untuk fokus memikirkan apa yang dapat dilakukan saat ini.
Resume Kajian Sabtu 15 Oktober 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar