Selasa, 22 November 2022

Antara Ilmu dan Akhlak

Ilmu seperti air yang setiap orang membutuhkannya. Kebutuhan kita akan ilmu jauh lebih kita butuhkan dibandingkan kebutuhan kita akan makan dan minum. Mengapa demikian? Karena dalam setiap hal kita membutuhkan ilmu agar lebih bermakna dan mendapatkan value dari apa yang kita lakukan.

Ilmu harus berjalan beriringan dengan akhlak. Hal ini bersebab ilmu yang tidak disertai akhlak maka akan rusak, dan akhlak tanpa disertai  ilmu akan maka menjadi batil. Ilmu  dan akhlak tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Seseorang yang dibenci karena kebenaran namun memiliki akhlak yang baik maka hal tersebut merupakan anugerah, namun jika seseorang yang dibenci karena akhlak yang buruk meskipun yang disampaikan adalah sebuah kebenaran maka hal tersebut adalah musibah.

Menjadi seorang penuntut ilmu haruslah mencerminkan akhlak yang baik, sehingga menjadi istimewa dimata orang lain.

Akhlak yang baik sangat perlu diterapkan kepada para guru-guru kita, hal ini bersebab satu ilmu yang telah disampaikan oleh guru kita sangatlah berarti. Kita juga harus berlandaskan dengan kitabullah jangan sampai hormat kepada guru namun tidak dapat membedakan mana yang haq dan yang bathil. Kita tidak boleh menjadi taklid buta.

kita perlu menjalin silaturahmi dengan para guru dan senantiasa mendoakan para guru guru kita untuk menjaga keberkahan ilmu.

Resume Kajian Ustadz Oemar Mita, 03 November 2022

Senin, 21 November 2022

Mindfulness


Mindfulness
What you pay attention to will define who you are = Apa yang Anda perhatikan akan menentukan siapa diri Anda

Mindfulness adalah istilah kata yang akhir-akhir ini sering dibicarakan. Kata yang awalnya muncul pada abad ke-16 kembali populer pada tahun 2019.

Saat ini kita hidup di dunia penuh distraksi/ kekacauan. Distraksi tersebut menguasai perhatian kita hingga akhirnya kita merasa penuh ketakutan dan kekhawatiran.

Menurut para ahli mindfulness ini merupakan suatu terapi kesadaran diri yang sejatinya dalam islam sudah jauh lebih dahulu menerapkannya. Dimana dalam hidup kita perlu sadar penuh untuk apa kita diciptakan dan apa tujuan hidup kita. Perhatian penuh kita semata-mata hanya ditujukan kepada Allah sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang tujuan hidupnya adalah negeri akhirat Allah akan mengumulkan urusannya, menjadikan kekayaan dihatinya/merasa cukup, dan dunia akan mendatanginya”

Distraksi ini mengubah perspekif manusia tentang kematian. Saat ini orang-orang jarang sekali mengingat kematian. Padahal jika melihat hikmah nya, mengingat kematian merupakan cara yang baik untuk menjadi sadar penuh tentang kefanaan dunia.

Rasulullah bersabda “ Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan yaitu kematian”

Kematian disini bukanlah untuk menakut-nakuti dan pesimistis, melainkkan menjadi pengingat bahwa tujuan kita di dunia adalah untuk taat kepada Allah dengan kesadaran dan perhatian penuh, bukan justru terhalang oleh distraksi pernak-pernik dunia.

Jadi daripada khawatir memikirkan sesuatu yang tak pasti, cobalah untuk fokus memikirkan apa yang dapat dilakukan saat ini. 


Resume Kajian Sabtu 15 Oktober 2022

People Come and Go

Hadirnya setiap orang yang kita temui dalam kehidupan ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, melainkan sudah ditulis dan dicatat dalam...