"Post Graduate Career Paths"
Kehidupan pasca kampus menjadi salah satu kegalauan yang dirasakan oleh sebagian besar mahasiswa. Bingung menentukan karirnya hendak kemana setelahnya, entah melanjutkan studi, atau menjadi profesional. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D kegalauan menjadi hal yang wajar karena galau merupakan tanda bahwa kita masih berfikir.
Sore ini, 2 Juli 2022 menjadi sebuah momentum luar biasa yang saya rasakan, seperti halnya dengan proses osmosis yang mampu memindahkan zat terlarut dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi melewati membran semipermeabel dimana asupan ilmu terus menyerap menembus batas-batas kemalasan yang ada dalam diri. Kegiatan Afternoon Talk ini diselenggarakan oleh @rumahliterasi yang dikhusukan untuk mahasiswa tingkat akhir. Materi yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi hari ini.
Diawal pemaparan, beliau menyampaikan sebuah cerita inspirasi perjalanan hidupnya hingga saat ini. Mulai dari kegalauan saat memilih jurusan, kemudian menjalani beberapa hal yang tak pernah beliau sangka sebelumnya, dan sekian banyak cerita full impact lainnya. Saya mencoba meringkas beberapa hal yang beliau sampaikan dalam sebuah tulisan sederhana semoga menjadi ladang kebaikan dan berbagi inspirasi.
Dalam hidup kita perlu membangun mental dan mindset yang kuat. Keterbatasan kondisi tidak menjadi hambatan, melainkan menjadi titik balik dalam menjalani proses kehidupan. Mungkin suatu waktu kita merasakan kebosananan atau merasa tidak mampu dalam menjalani proses perkuliahan dan menyalahkan keadaan "sepertinya aku salah jurusan" ucapmu seolah paling benar. Kekokohan pilihan harus kuat. jika memang tidak maka lepaskan dan jika yakin maka lanjutkan. jangan terlalu lama pada fase kebimbangan. Teguhlah atas pertimbangan yang telah disusun agar tidak menyesal dihari kemudian. ketika bimbang maka perbanyak konsultasi dengan orang yang kompeten. Fokus menjadi point mendasar dalam perkuliahan.
Sejarah orang-orang hebat/orang sukses memberikan sebuah gambaran bahwa mereka terbentuk dari sekian banyak kegagalan yang dialaminya. Ketika harapan-harapan tidak tercapai artinya belum mencapai pada timezome nya. Orang sukses adalah orang-orang yang bersedia keluar dari zona nyamannya untuk terus bertumbuh, seperti sebuah quotes singkat dari seroang mentor saya yaitu sejatinya nyaman dan bertumbuh (perbaikan lebih baik) tidak akan bisa berjalan berdampingan. Setiap orang yang hendak berproses menjadi lebih baik perlu keluar dari zona nyamannya, begitupun sebaliknya (Herwin Saputra)
Pasca kampus, kita akan berdampingan langsung dengan masyarakat, sehingga menuntut kita untuk berinteraksi langsung dengan mereka, dekat dengan mereka dan berdampak. Peran organisasi kampus menjadi salah satu wadah untuk mengeksplorasi diri, dan pengembangan softskill yang tidak semua orang memiliki. Terkadang teman-teman yang akademiknya melambung tinggi tetapi tidak diiringi dengan sofkskill yang memadai akan kalah dengan temen-teman yang akademiknya standar-standar saja tetapi memiliki softkskill yang unggul dari lainnya. Sedikit berbeda lebih baik dari sedikit lebih baik (Pandji Pragiwaksono)
Ketika kita menempuh pendidikan yang jauh dan memperoleh banyak ilmu dari tanah rantau, maka kita perlu membagikannya kembali untuk mencerdaskan masyarakat. Kita perlu anda untuk pulang membangun negeri (Ucapan Presiden SBY kepada Dr. Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D).
Dahulu saat setelah lulus kuliah Dr Fithra mencoba melamar ke beberapa perusahan dan juga stasiun TV. Ternyata beliau mengalami sekian banyak penolakan. Usaha beliau tak pernah berhenti untuk selalu mencoba dan serangkaian proses perjalanan hidup yang beliau ikhtiarkan secara maksimal. Saat ini peran-peran yang dahulu pernah dicita-citakannya terwujud dengan cara yang unik dan luar biasa. Beliau diundang sebagai seorang pembicara di beberapa stasiun TV dan beberapa perusahan yang pernah menolaknya. Sungguh lebih dari harapan-harapan yang pernah beliau bayangkan sebelumnya. Selalu ada tangan-tangan ghaib yang bekerja dengan begitu dahsyatnya yaitu tangan Allah SWT
Diakhir sesi materi tedapat beberapa pertanyaan yang membuat saya ikut penasaran akan jawabannya. 2 pertanyaan menarik yang diajukan yaitu: kebiasaan apa yang selalu dilakukan oleh Dr. Fithra dan seberapa berpengaruh previlage itu?
Kebiasaan yang selalu dilakukan oleh Dr. Fithra yang pertama dalam setiap aktivitasnya adalah meminta do'a dari sang Ibu, kekuatan do'a seorang Ibu begitu dahsyat. Tanpa kita sadari keberhasilan -kebersalihan dan kemudahann yang kita alami hari ini adalah serangkaian doa-doa Ibu yang tak pernah berhenti menembus langit yang tinggi. Kemudian, sedekah yang tak pernah terlewat baik dalam keadaan sempit maupun lapang. Tentu banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang menganjurkan kita untuk senantiasa bersedekah. Sesungguhnya perniaagaan terbaik adalah berniaga dengan Allah SWT tak pernah ada ruginya.
Previlage memang memiliki pengaruh yang cukup besar, namun orang-orang yang non previlage pun sebagian ada yang sukses juga. sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa previlage tidak berlaku secara keseluruhan.
Kegagalan dalam proses adalah tidak masalah. Tetapi berhenti dalam berproses adalah kegagalan. Bangkit dari kegagalaan merupakan satu langkah menuju keberhasilan, seperti filosofi rumput teki (Cyperus rotundus) yang tak pernah mati meski terinjak oleh manusia setiap hari begitulah seharusnya manusia memahami.
Terimakasih sudah membaca :) semoga menginspirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar